Rabu, 05 Oktober 2011

batas antara mimpi dan kenyataan

Wanita atau perempuan sering sekali dihadapkan oleh berbagai hal yang mungkin menurut kaum pria merupakan suatu hal yang kurang masuk akal atau rasional. Terutama dalam masalah cinta.

Mungkin jika diadakan suatu survei tentang perbandingan tingkatan ke-geer-an yang dialami pria dan wanita, maka hasilnya akan menyatakan bahwa persentase ke-geer-an yang dialami wanita lebih besar. Yang artinya wanita lebih sering geer daripada pria. Apa sih “geer” itu??? Dalam bahasa jawa, dapat diartikan Gede Rumongso yaitu memiliki perasaan yang besar atau mungkin lebih tepat disebut perasaan yang berlebihan. Hasil survei tersebut bisa terjadi karena dalam berpikir memang wanita terbukti lebih memakai perasaan daripada pria yang lebih rasional.

Maka dari itu sering sekali timbul perasaan “geer” jika kita, wanita, sedang menyukai seseorang (pria pastinya..). contohnya saja, saat kita mungkin berjalan pulang sendiri kemudian tiba-tiba seseorang yang kita sukai lewat dan mengantarkan kita pulang. Wah pasti kita akan berpikiran ke mana-mana seperti jangan-jangan dia suka aku, atau dia sengaja lewat. Padahal mereka biasa saja karena berteman, apa salahnya membantu teman yang kesusahan. Masih banyak hal lain yang membuat kita berpikiran macam-macam saat menyukai seseorang. Itulah yang disebut “geer”. Sehingga salah jika kita mengatakan atau menganggap bahwa kenapa pria itu suka bikin geer?! Padahal memang salah kita sendiri, tidak berpikir yang raisonal

Sebenarnya ke-geer-an itu timbul dikarenakan oleh beberapa faktor, contohnya :

Terlalu sering menonton film/drama seri korea. Yang membuat drama korea populer di dunia selain karena para aktor maupun aktris yang enak dilihat, mereka juga menyuguhkan adegan yang membuat para penikmatnya meleleh bagaikan keju/coklat yang dipanaskan (oh mu gosh, so sweet banget sich!!! *salah satu contoh ekspresi saat menonton adegan yang cukup melelehkan hati). Sehingga hal tersebut cukup terpatri dalam benak kita bahwa pria seharusnya melakukan hal itu untuk kita. Tetapi itu semua hanya mimpi, sebuah skenario drama yang dibuat oleh manusia dimana dimaksudkan untuk meningkatkan rating agar memperoleh banyak sponsor. Kita hidup dalam dunia yang nyata, dimana semua hal harus diperjuangkan dan tidak semua kisah akan berakhir bahagia. Semua orang mengharapkan hal tersebut, tetapi tanpa perjuangan dan doa hanya omong kosong.

Dalam drama korea, sering sekali dikisahkan gadis yang tidak punya kelebihan apa-apa akan mendapatkan laki-laki yang mustahil bin mustajab maksudnya punya segudang kelebihan. Seperti kisah dalam salah satu drama korea, yaitu O Ha Ni (gadis longor, nggak pinter, ceroboh dll) menyukai Baek Seun Jo (laki-laki yang ganteng dan pinternya ampun-ampunan..). dengan segala perjuangan akhirnya cinta O Ha Ni terbalaskan. Happy ending dan so sweet banget!!! Hahaha...

Semua wanita juga ingin menjadi seperti itu, cintanya akan selalu terbalaskan. Tanpa harus banyak-banyak menghabiskan tisu untuk menangis, hanya gara-gara cintanya selalu bertepuk sebelah tangan. Kisah seorang O Ha Ni bisa saja terjadi, tetapi kita juga harus teliti terhadap faktor-faktor yang membuatnya berhasil, misalnya :

1. Tokoh wanita dalam drama korea selalu lebih cantik daripada kita, wanita pada umumnya

2. Selalu dikisahkan, si tokoh wanita dan pria tinggal berdekatan. Seringnya serumah. Sedangkan kita, orang yang kita sukai minimal teman sekelas yang setiap hari ketemu tapi hanya beberapa jam. Lainnya beda kelas, jurusan, atau bahkan teman chating yang mukanya saja masih abstrak.

3. Tokoh pria dalam drama, selalu dengan baik hati menerima pendekatan tokoh wanita. Walaupun jahat tapi tetap saja di tanggapi. Sedangkan kenyataannya, pria lebih suka menghindar jika didekati wanita yang suka padanya jika dia tidak menyukai wanita tersebut. Bukan bermaksud jahat, tetapi mungkin mereka tidak mau kita berpikir terlalu berlebihan (geer lebih tepatnya..)

Jadi inilah batas antara mimpi dan kenyataan yang ada. Wanita juga harus berpikir realistis, pakai logika, biar tidak terlalu sering sakit hati. Karena semua rasa sakit hati yang kita alami karena cinta tak terbalas, ya memang banyak disebabkan oleh diri kita sendiri yang berpikir terlalu berlebihan. Kita mungkin ingin kisah kita seperti di film-film, tapi bukan tokoh fiksi. Kita dan hidup ini adalah sebuah kenyataan dimana tangan Tuhan yang berperan di dalamnya. Sehingga jadikan film/drama tersebut sebuah hiburan semata, jangan sampai terjadi bias antara mimpi dan kenyataan.

Tidak ada komentar: