Rabu, 05 Oktober 2011

gusti oh gusti

Saya hanyalah sesosok perempuan biasa yang bahkan tidak cocok jika dikategorikan sebagai perempuan “normal”, bukan berarti saya memiliki kekurangan dari segi fisik, intelektual maupun rohani. Saya mengakui bahwa saya memang perempuan normal tetapi banyak yang menganggap saya tidak begitu normal mungkin karena tingkah laku saya yang aneh, tidak anggun, penampilan yang serampangan dan seenaknya sendiri, terlalu kekanak-kanakan, jauh dari kata perempuan/wanita yang selalu identik dengan keanggunan, kedewasaan, kematangan dan tingkah laku selalu tertata serta terjaga di setiap keadaan.

Saudara saya pernah berkata bahwa sepertinya saya harus disekolahkan kepribadian terlebih dahulu untuk bisa menjadi perempuan sepenuhnya. Memang hal tersebut sangatlah penting bagi seorang perempuan dimana dia tidak hanya berkewajiban menjaga diri sendiri dari segala hal buruk yang terjadi di dunia ini tetapi juga menjaga segala “tetek bengek” demi kehormatan pribadi dan orang lain. Karena itulah perempuan.

Perempuan oh perempuan. Susahnya menjadi perempuan seutuhnya, jika dilihat dari kacamataku sendiri. Hahahaha.... mungkin bukan hanya aku saja yang berpikiran seperti itu, masih banyak perempuan di dunia ini yang ingin menjadi perempuan seutuhnya.

Bukannya tidak ingin, tetapi belum mampu. Bukannya tidak mungkin, tetapi belum saatnya. Yah, mungkin suatu hari nanti di saat yang tepat dan waktu yang tepat (klise mode on...).

Gusti jorok, koproh, menjijikkan....(anak-anak kos yang paling tau dan tentu saja orang tua)

Yang di atas memang patut di ubah untuk kebaikan diri sendiri, karena kebersihan adalah sebagian dari iman.

Gusti cerawak, suka ketawa keras nggak terkontrol, jayus, geje.....(semua orang tau kecuali yang baru kenal)

Waduh kalau yang ini memang pembawaan dari lahir jadi susah untuk di ubah. Tetapi diusahakan untuk diminimalisir seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya umur.

Gusti susah diatur, bandel, sok tahu, terlalu kekanak-kanakan.... (anak-anak kos dan orang tua yang paling tau, teman-teman kuliah)

Mohon bantuan aji, ibu dan teman-teman untuk mengubah yang satu ini, jangan bosan-bosan ya beri nasihat dan wejangan.

Gusti yang sensi sama cwo-cwo metroseksual dan “tiiiiiit....”, pemikirannya yang berbanding terbalik dengan cwe biasa, di saat semua cwe bilang ganteng eh saya malah bilang biasa aja ataupun sebaliknya, sok-sokan nolak cwo padahal yang mau pedekate cuma satu aja (kagak nyadar)

Wah kalau yang ini, maafkan saya yang sok kecantikan padahal ada orang yang bilang saya cantik saja sudah untung, apalagi orangnya nggak jadi masuk rumah sakit setelah bilang saya cantik....

Saya bukannya tidak berusaha, tetapi sedang dalam proses pendewasaan dimana segala sesuatu bisa berubah dibutuhkan sebuah proses yang cukup. Di tahun 2011 ini, dimana umur sudah mencapai kepala dua semoga bisa menjadi perempuan yang jauh lebik baik lagi dan tetap berada pada jalan yang benar. Astungkara.... Maafkan kalau sudah beribu-ribu kali membuat kalian semua jengkel dan sebal atas tingkah lakuku (aji, ibu, adek, keluarga kos, teman kuliah, dan banyak orang yang pernah aku buat marah...)

Ingat!!!!

Kita semua itu unik dengan segala keanehan yang kita miliki...

Kita semua itu lucu dengan segala kejayusan yang kita miliki...

Serta sempurna dengan segala kekurangan yang kita miliki...

Syukurilah hidup ini teman-teman... bagi yang kuliah satu jurusan denganku dan sering mendapatkan ujian perbaikan ingatlah bahwa Tuhan selalu memberikan hasil yang terbaik untuk hidup kita, mungkin bukan nilai yan baik tetapi itulah yang terbaik dari Tuhan... Astungkara....

Tidak ada komentar: